PERINGATAN KONTEN...!!! » Artikel ini khusus untuk orang dewasa dan pasangan suami istri "DILARANG" untuk Anda yang masih berusia di bawah 21 tahun.

Tatkala Suami Sulit Ereksi, Maka Ini yang Harus Dilakukan oleh Istri

Tatkala Suami Sulit Ereksi, Maka Ini yang Harus Dilakukan oleh Istri

Saat mengetahui masalah terkait kejantanan, pria umumnya enggan membahasnya. Alih-alih ke dokter untuk mencari solusi, kebanyakan malah berusaha ‘mengobati’ masalahnya sendiri dengan cara instan, yakni minum obat kuat. 

Dengan harapan, masalah kejantanan semacam ketidakmampuan ereksi atau impotensi bisa sembuh tanpa perlu ke dokter. Namun menurut psikolog Tara de Thouars, jalan pintas ini tidak menutaskan masalah, justru bisa memicu persoalan baru, misalnya secara psikologis malah bisa membuat pria merasa ‘down’ atau menganggap dirinya lemah. 

Menurut Tara, sekitar 15 persen masalah disfungsi ereksi berasal dari faktor psikologis, seperti cemas, depresi, stres dan bermasalah dengan pasangannya. Saat mengalami gangguan ereksi, pria akan sibuk bertanya bagaimana cara dia memuaskan pasangan, atau posisi seperti apa yang bisa cepat memuaskan pasangan. 

Ketimbang mengonsumsi obat kuat, Tara menganjurkan para pria dengan gangguan ereksi untuk membicarakan persoalan ini dengan pasangannya. “Katakan perlahan pada pasangan apa yang sedang dialami. Selain itu, selalu berpikir positif dan ubah mindset negatif," kata psikolog dari Sanatorium Dharmawangsa ini di Jakarta. 

Peran Pasangan 


Saat suami mengalami gangguan ereksi, selain merasa tak puas, para istri biasanya cenderung menyalahkan dirinya sendiri. Misalnya terkait bentuk badan yang tidak bagus sehingga suami tak lagi tertarik untuk berhubungan seks. 

“Padahal ini karena suami yang tak terbuka memiliki masalah gangguan ereksi,” kata Tara. Perasaan bersalah karena tidak dapat membuat suami terangsang juga kerap dirasakan para istri. Biar tak berlarut-larut, apabila suami tak punya nyali membicarakan masalahnya, Tara menyarankan agar istri pro-aktif bertanya dengan cara halus. 

Tara menyarankan memulai percakapan dengan kata ‘aku’. “Tanya pada suami, misalnya apa aku kurang menarik ya? Jangan langsung menuduh,” ujarnya. Pemilihan waktu yang tepat juga penting. Misalnya saat kondisi santai sembari minum teh. 

Intinya jangan langsung menuduh suami disfungsi ereksi, karena cara frontal semacam ini bisa bikin suami menjauh dan menolak membahasnya. Disfungsi ereksi bukanlah hal tabu untuk diungkapkan pada pasangan, kata Tara. 

Semua pria pernah mengalami kondisi ini. Hanya bedanya, ada yang hanya sekali, dan ada pula yang beberapa kali. Faktor kesehatan seperti higonadisme, alias kekurangan hormone testosteron, masalah psikologis misalnya stres, depresi, bisa memainkan peran di sini. 

"Suami harus sadar, efek disfungsi ereksi bisa panjang, salah satunya berujung konflik dengan pasangan. Mereka harus terbuka agar solusinya bisa dicari," urai Tara. Baca juga: 5 Rahasia Pria Yang Wajib Diketaui Wanita

Jangan segan untuk mengunjungi psikolog atau androlog jika masalah gangguan ereksi tak menghilang meskipun komunikasi intensif pasutri sudah dilakukan. Bisa jadi memang ada masalah lain yang tak bisa diselesaikan hanya dengan komunikasi.

0 Response to "Tatkala Suami Sulit Ereksi, Maka Ini yang Harus Dilakukan oleh Istri "

Post a Comment